Apakah soft skill membantu kita mendapatkan pekerjaan di bursa kerja hari ini? Pertanyaan ini diajukan beberapa peserta pelatihan dan lokakarya yang kami lakukan baru-baru ini. Soft skill telah menjadi istilah yang populer, mengacu pada kemampuan nonkuantitatif seseorang, seperti cara dia menyampaikan berita buruk pada orang lain, menegosiasikan kenaikan gaji dan memimpin tim. Kemampuan ini berlawanan dengan hard skill, seperti akuntansi, desain web dan mekanika mobil.
Nyatanya, saya mengamati bahwa soft skill tak hanya berguna, tapi juga sangat penting guna mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan di bursa kerja hari ini.



Saya melakukan beberapa lokakarya mengenai transisi karier dalam dua minggu terakhir. Dua perusahaan telah memperkecil organisasinya dan membantu mereka yang dikeluarkan melalui program manajemen transisi karier.


Tujuan utama program ini adalah membantu mereka melalui trauma emosi dalam menghadapi kehilangan pekerjaan serta belajar keahlian baru dalam mencari pekerjaan dan mendapatkan informasi pasar kerja yang sangat berharga. Banyak dari mereka kesulitan mencerna, tidak hanya dengan isu bagaimana mengembangkan soft skill, tapi juga dalam menerima kenyataan di pasar kerja.


Kabar baiknya, soft skill dapat dipelajari. Namun, hal ini harus dimulai dengan keinginan Anda belajar. Mengembangkan soft skill adalah tentang bagaimana memiliki sikap yang tepat.


Seorang peserta mengungkapkan perusahaannya pernah mengatakan bahwa semua hal akhirnya tergantung pada sikap yang tepat. "Namun, apakah sikap yang tepat itu?" seorang perempuan bertanya dengan sinis. Akhirnya, kami mengetahui bahwa peserta ini memiliki masalah baik di kehidupan pribadi maupun pekerjaannya. Dapatkan Anda membayangkan mengapa?


Berdasarkan pengamatan tentang bagaimana klien saya berhubungan dengan pegawainya, keahlian teknis memang masih dianggap sebagai hal penting, tapi juga harus dilengkapi soft skill yang cukup pula.


Terlepas dari kemampuan manajerial, kita pun harus memiliki keahlian teknis tertentu. Kita harus menjadi terkenal, misalnya sebagai akuntan yang terbaik atau desainer web yang paling kreatif. Posisikan diri Anda di pasar kerja sebagai seseorang yang memiliki keahlian fungsional tertentu dan yang tahu sekaligus menerapkan keahliannya dengan baik.


Banyak manajer memiliki masalah dalam mengatur para profesional dengan keahlian teknis tertentu. Jika Anda memiliki pengetahuan yang cukup sehingga staf teknis tak mampu mengintimidasi Anda, perusahaan akan tergantung pada kemampuan Anda.


Beberapa soft skill yang penting:


- Kemampuan berkomunikasi. Hal penting yang harus diingat di sini adalah mengatakan apa yang harus Anda katakan dalam cara yang mudah dan jelas. Orang Amerika mengatakan mereka senang membuat segala sesuatunya "KISS" (keep it short and simple). Hal ini diterapkan baik dalam pembicaraan maupun tulisan. Menggarisbawahi pernyataan ini, kita pun harus memahami bahwa komunikasi adalah mengenai apa yang dimengerti oleh orang lain. Dengan demikian, jika pesan Anda pendek, mudah dan jelas, pesan itu akan lebih mudah diterima sesuai dengan cara yang Anda kehendaki sehingga orang lain memahaminya.


- Bersikap fleksibel. Mungkin hal ini dapat dikategorikan sebagai keahlian (karena Anda dapat mempelajarinya) dan sikap. Bersikaplah fleksibel terhadap perubahan karena pasar pekerjaan dan kehidupan merupakan perubahan yang tiada habisnya. Terimalah kenyataan bahwa tiada yang pasti dalam hidup ini. Satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian dan perubahan. Para profesional dan manajer yang maju adalah mereka yang mampu melihat perubahan yang akan datang dan menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Orang yang bersikeras mempertahankan cara lama dalam perubahan dinamis yang terjadi mungkin akan tertinggal di belakang.


- Kemampuan memasarkan. Deskripsi pekerjaan Anda mungkin tidak mencakup pemasaran. Namun, sebagai bagian dari organisasi, Anda mau tak mau memasarkan organisasi, produk dan jasa, serta apa yang organisasi Anda lakukan. Anda pasti juga telah menemukan bahwa Anda perlu belajar memasarkan diri sendiri -- siapakah diri Anda, apa yang dilakukan dan apa yang ingin dilakukan dalam hidup. Hal ini akan memberi keuntungan bagi Anda dan organisasi tempat bergabung di dalamnya.


- Kemampuan belajar. Menggarisbawahi pokok-pokok pikiran di atas adalah kebutuhan untuk terus belajar. Belajar tidak berhenti pada tingkat Sarjana atau MBA saja. Pelajarilah hal baru untuk menstimulasi otak, menjaga pikiran terus berkembang dan menjaga mental tetap waspada. Teruslah belajar agar dapat mengikuti perkembangan di pasar kerja. Pelajari dengan cepat dan beradaptasilah dengan perubahan.


Aplikasikan tip-tip di atas dan temukanlah bagaimana kemudian Anda dibutuhkan di pasar kerja.


Opini - Pri Notowidigdo